19 Sep 2013

Potensi Lokal Bojonegoro, kota kelahiran TheTraveler ;-)




Jelajah Potensi Pariwisata Kota Minyak, Bojonegoro


Ketika teman saya Eni kebetulan mengadakan perjalanan ke Jawa Timur, saya memintanya mampir ke kota kelahiran saya. Saya menyempatkan diri untuk cuti dan kami menjelajah kota kelahiran saya, Bojonegoro, sekedar untuk bernostalgia akan masa-masa kecil hingga saya remaja di kota ini.

Bojonegoro di kelilingi oleh pegunungan kapur Kendeng di sebelah selatan dan pegunungan kapur utara yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Bojonegoro juga salah satu kabupaten yang di lalui sungai terpanjang di Jawa yaitu Bengawan Solo (548 km).
Dengan kondisi iklim yang panas, perkebunan yang bisa di kembangkan saat ini adalah hutan Jati dan tembakau.
Pertanian subur hanya ada di beberapa daerah yang di lalui sungai Bengawan Solo dan anak sungai nya. Selebihnya adalah ladang-ladang kering yang mengandalkan air hujan dikala musim hujan dan air tanah dikala musim kemarau, karena itu kebanyakan petani membuat sumur di ladang mereka.

Sebelum sumber minyak dan gas bumi terbesar di temukan, kota ini serasa sebuah film slow motion, tidak banyak perkembangan berarti. Tetapi keadaan berubah setelah sumber minyak mentah dengan kandungan 1,478 milyar barel dan gas mencapai 8,14 milyar kaki kubik di temukan di lapangan Banyu Urip, kecamatan Ngasem di tahun 2001 (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Ngasem,_Bojonegoro)
Dengan adanya penemuan ini Bojonegoro mulai menggeliat. Infrastruktur di bangun dan roda perekonomian mulai bergerak nyata, yang di mulai di awal tahun 2006, setelah perusahaan minyak Amerika ExxonMobil di tunjuk sebagai operator utama blok Cepu. Selain ExxonMobil, Petrochina bersama Pertamina (JOB) juga beroperasi di wilayah Bojonegoro.

Minyak juga telah merubah pemandangan di pinggiran kota kecil ku ini. Saya temui beberapa sumur pengeboran minyak bermunculan di daerah pinggiran kota. Pemandangan yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, namun it is a nice spot untuk di jadikan ajang narsis saya dan Eni ;-)

Terpikir oleh saya, sumur pengeboran minyak ini bisa di jadikan salah satu obyek wisata IPTEK (Ilmu pengetahuan dan Tehnologi), kenapa engga?? karena tidak semua daerah memiliki sumur pengeboran minyak bukan?... bagi orang yang selalu curious (penasaran) seperti saya, pasti akan menjadi tamu pertama yang berkunjung!


Pengeboran minyak di pinggir kota Bojonegoro

Yeah I can catch it!! ;-)

Harapan saya seperti harapan banyak masyarakat Bojonegoro, minyak akan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di pelbagai sektor. Termasuk sektor perhotelan bidang yang saya geluti, sehingga saya bisa kembali pulang dan dengan bangga ikut mengembangkan kota kelahiran saya ini, terutama di bidang Pariwisata nya. Dengan hasil minyak bumi yang begitu besar, tidak menutup kemungkinan untuk mengangkat sektor Pariwisata dengan mengembangkan potensi yang ada bukan?? ;-)


Tidak banyak tempat wisata di kota ku ini; Khayangan Api yaitu sebuah sumber api abadi yang terletak di hutan Jati. Waduk Pacal yaitu sebuah bendungan peninggalan jaman Belanda. Serta tempat wisata keluarga kolam renang Wana Tirta Dander.
Sebenarnya Bengawan Solo juga menyimpan potensi wisata alam yang cukup menarik. Baru-baru ini di bangun sebuah bendungan besar di tengah sungai Bengawan Solo, yaitu Bendungan Gerak, yang terletak di sebelah barat kota Bojonegoro, dan saat ini mulai di kenal dan ramai pengunjung. Mungkin suatu saat nanti tempat ini akan menjadi salah satu tempat wisata andalan Bojonegoro.

Bendungan Gerak

Waduk Pacal, since 1933
Kali ini saya ingin mengenal lebih jauh kota kelahiran saya ini, dengan mencoba wisata alternatif, yaitu trekking di pesisir Bengawan Solo.
Saya menjelajah desa-desa di pinggiran Bengawan Solo. Sangat menyenangkan menyeberangi sungai yang luas ini dengan perahu kayu traditional, dengan pemandangan desa di pinggir sungai, ladang jagung yang menghijau dan kegiatan para pencari pasir sungai, sungguh menarik bagi saya.
Ada beberapa jembatan megah di bangun melintasi Bengawan Solo, salah satunya adalah jembatan di jalan menuju ke kabupaten Tuban yang terletak di utara Bojonegoro yaitu Jembatan Glendeng.
Saya bersama Eni melakukan trekking pendek, menyusuri pinggiran sungai dan berpiknik ria menikmati keindahan Bengawan Solo yang mengalir tenang di bawah Jembatan Glendeng.
Saya membayangkan andai suatu hari Bengawan Solo di rubah bagai Canal di Amsterdam dengan wisata perahu ferry menyusuri sungai, berawal dari Bendungan Gerak menuju daerah sungai yang melewati kota Bojonegoro, tentu akan menambah daya tarik wisata kota ini.
Semoga kelak Bengawan Solo bisa di kelola menjadi tempat wisata yang mumpuni yang membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar ;-)
Perahu kayu, alat transportasi penyebrangan di  Bengawan Solo

Bengawan Solo, perahu kayu dan para pencari pasir sungai
Jembatan Glendeng

Jembatan Glendeng melintasi Bengawan Solo
The Trekker ;-)
Seiring dengan perkembangan perekonomian, banyak peluang usaha mikro mulai berkembang seperti home industri Batik Bojonegoro, kerajinan meubel kayu Jati serta industri Ledre (makanan ringan terbuat dari pisang) yang di daulat sebagai penganan oleh-oleh khas Bojonegoro.
Berbicara tentang kuliner, cita rasa masakan Bojonegoro juga engga kalah lho dengan daerah lain, rasa Jawa Timuran yang asin dan pedas dengan harga yang super pas di kantong ;-) membuat saya suka berwisata kuliner kalo pulang kampung.
Coba saja tahu bumbu ala Bojonegoro yang pedas manis dengan bumbu kacang dan kecap, lontong cecek (cecek = kulit sapi, yang dimasak dengan bumbu genap) juga nasi pecel khas kota ini, semua nya yummy.

I can't wait to explore more about Bojonegoro Today ;-)

18 Sep 2013

G*golo g*la ;-)

Hari itu hari minggu sore yang gerah, bus antar kota itu penuh sesak penumpang. Karena takut kemalaman di jalan I have no choice and jump on that bus. Apes memang, bus itu bener-bener penuh sehingga tempat yang kosong hanyalah di atas mesin yang di beri alas busa, di samping sopir...... panas tentu.
Lelaki paruh baya yang duduk di atasnya menawari ku secuil tempat yang tersisa, baiklah, daripada berdiri. Well aku masih bisa bersabar beberapa saat lagi menunggu kursi kosong.
15 menit kemudian seorang lelaki muda melompat menaiki bus, sekilas aku sempat berpikir ow menarik juga, jarang-jarang ada lelaki cakep naik bus biasa seperti ini, dandanan sih engga jelek-jelek amat. Dia berdiri di antara desakan penumpang.

Bus melaju dan aku mulai terkantuk-kantuk duduk di atas mesin panas, weleh orang yang duduk di depan ku merokok lagi... ampun pakdhe, udah bus sesak penumpang, masih di sesakin pula dengan asap rokok, ampuuun.
Dengan gusar aku menutup hidung dan terus menatap bapak-bapak itu supaya sadar diri. Syukurlah di pemberhentian selanjutnya banyak penumpang yang turun, penumpang yang berdiri pun segera berebut kursi, sayangnya aku kalah cepat berebut kursi kosong, next moment I found myslef berdiri di antara kursi penumpang yang penuh. Tapi tidak begitu lama aku merasakan ada tangan menyentuh pinggang ku, dan OW lelaki cakep itu menawari tempat kosong di sebelah nya, pucuk di cinta ulam pun tiba hehe.
Tapi jaim dikit lah, aku duduk manis dan diam...... bener aja ni cowo mulai membuka pembicaraan. Setelah ngalur ngidul ngobrol, ternyata cowo itu bekerja di sebuah PUB dangdut hore-hore di Surabaya sebagai waiter. Ku ingat-ingat tadinya cowo ini ngaku single, sampai dia mulai menanyakan pertanyaan ”menggali”... mba sudah menikah?? ...... haha akhirnya di tanyakan juga.

Well setelah mendengar cerita bahwa dia kerja di PUB GJ, tanpa pikir panjang aku jawab ”sudah”. Dan wow jawaban itu membuat cowo ini tanpa tedeng aling-aling menceritakan kerjaan sampingan nya sebagai gigolo........wadaawwww....... curhat live kisah kehidupan metropolis.
Cowo ini benernya udah punya istri yang baru melahirkan, tapi berhubung kerja nya di Surabaya, dan jauh dari istrinya dia jadi petualang cinta di kota metropolitan. Berganti pasangan dari satu purel ke purel lain nya, di hidupin (istilah dari cowo ini), di kost-in dan di perem (masih istilah dari cowo ini) ama tante-tante gatel...

Aku antara ngeri ngrobrol lama-lama dan pengen ketawa dengerin nya........ hadeewwww laki2 buaya!!
Dalam hati aku merutuk laki-laki bandot sebelah ku ini, dasar bajul, kutu kupret....... setelah dia tahu aku kerja di hotel, dia tanya misalkan ada temen cewe di hotel atau tante-tante kesepian, dia sanggup menemani....... alamaaakkk di pikir aku makelar kalee ?? lu pikir hotel bintang lima tempat gue kerja adalah hotel jam-jam an?? lagian udah jelas-jelas dandanan aku berkerudung masih juga di pancing........ byuuhh. Can’t wait to jump out of the bus!

Sepanjang perjalanan dia ngoceeeh mulu. Ketika sudah masuk daerah Surabaya, malam makin larut. Aku berdoa ni cowo engga turun di tempat yang sama. Begitu tiba di pintu terminal aku bergegas turun, payah nya si cowo ini juga turun di tempat yg sama...... uggghhh....... kok ngikut sih??
Dengan langkah terburu-buru aku menyebrangi jalan raya, menuju tempat parkir untuk mengambil kendaraan ku. Ternyata cowo itu menuju tempat yang sama dan mencoba menjajagi langkah ku, sambil masih ngoceh menawarkan diri.

Karena aku cuekin, dia spontan berkata ”oke lah mbak kalo mau nyari saya, tanya aja di PUB GJ aku waiter di lantai 3, cari aja ANDI BOGANG semua pasti tahu” .... kata-kata wasiat yang ingin membuatku ketawa terbahak bahak.... what a story.... akhirnya dia nyerah juga dan nyelonong pergi

Andi bogang??? Hahahaha jadi teringat nama mantan....... tapi dia engga bogang laahhh, ganteng iyaa hehe......

13 Sep 2013

Tana Toraja, South Sulawesi

Di Tana Toraja, South Sulawesi
Kerbau cantik nan mahal :-)

- Jika ada kerbau yang di hargai sama bahkan melebihi harga sebuah rumah, Toraja lah tempat nya, harga kerbau disini mencapai ratusan juta rupiah. Kerbau dan babi sangat penting dalam upacara adat Toraja, terutama upacara kematian. Saya sangat beruntung pada saat ke Toraja bisa menyaksikan "pesta", upacara kematian sebuah keluarga berkasta tinggi, yang berarti upacara besar dengan banyak kerbau dan babi yang di sembelih.
Driver sekaligus pramuwisata kami Pak Anis yang mendapatkan info tentang adanya upacara ini. Para wisatawan bisa melihat prosesi upacara secara langsung. Di tempat upacara disediakan satu tenda khusus untuk wisatawan, atas usul Pak Anis kami membawa 1 dozen rokok (apa saja) untuk di berikan kepada panitia, semacam ijin bertamu :-).
Para wisatawan di suguhi kopi Toraja dan camilan khas Toraja. It is a good way untuk mengenalkan budaya lokal dengan sangat welcome dan ramah :-)
Arakan babi yang akan di sembelih di "pesta" upacara kematian di Toraja

Berfoto ria bersama anak-anak berpakaian adat Toraja

Tenda khusus bagi para wisatawan yang ingin menyaksikan prosesi upacara
- Setiap kali berkunjung di suatu daerah, tempat yang ingin saya kunjungi adalah pasar traditional daerah tersebut, entah itu pada saat di Perancis atau di pedalaman Sumbawa. Begitu juga pada saat di Toraja.
Dari pasar traditional kita bisa membaca kebudayaan setempat, how they live and what they eat, and sometimes kita bisa menemukan souvenir khas dengan harga yang merakyat :-)
Saya beruntung, pegawai penginapan tempat saya tinggal menginformasikan bahwa hari itu adalah hari pasar (seperti kebanyakan daerah, pasar buka pada hari/tanggal tertentu saja). Dengan angkot saya dan Eni teman saya pergi ke pasar Bolu, pasar di mana kerbau-kerbau mahal di perdagangkan.
Waaawww..... ketika sampai yang saya liat adalah lautan kerbau dan manusia sedang berinteraksi :-)
Setelah puas melihat lihat kerbau cantik, kami mampir ke bagian pasar traditional yang menjual all things about local: sayuran lokal, sagu, kopi Toraja, hingga pakaian adat Toraja.
Kami menjumpai cabe unik seperti buah cherry. Menurut salah satu program di tipi (....*spot) cabe ini berasal dari India yang pedas nya No. 1 di dunia. Wowww ternyata di Toraja juga ada lho :-)
Pasar Bolu
Sagu, bahan makanan utama setempat
Cabe Toraja
- Treking adalah salah satu kegiatan yang jangan di lewatkan ketika berkunjung di Toraja. Alam nya sungguh luar biasa indah, dan sepanjang treking kita bisa melihat lebih dekat budaya rakyat setempat. Kesempatan treking saya dapatkan tanpa sengaja, ketika saat makan siang di sebuah rumah makan dengan view lembah Tinimbayo yang spektakuler. Kami bertemu 2 turis dari Jerman bersama 1 turis dari Jakarta. Setelah bertegur sapa dan mengobrol ringan kami memutuskan untuk treking bareng menyusuri lembah yang indah itu.
Pak Anis menurunkan kami di jalanan desa di sisi lembah itu dan berjanji akan menjemput kami di desa berikut nya, yang ternyata menempuh lebih dari 4 jam berjalan kaki.
Sepanjang treking yang menyenangkan itu kami melalui perkebunan kopi, pedesaan dengan rumah adat yang unik, sawah berundak dengan view lembah dan perbukitan, kuburan di tebing batu, bahkan prasasti batu menhir kuno. Kami juga mampir di tempat pengrajin senjata lokal dan tempat penggilingan padi tradisional.
Penduduk yang kami jumpai sangat ramah, ketika kami melewati salah satu rumah penduduk, mereka sedang memasak makanan lokal: ikan wader sungai di masak dengan sereh dan irisan pohon pisang muda, masakan ini kemudian di masukkan ke dalam bambu dan di bakar... rasanya so yummm!! sayangnya para bule engga berani mencoba, takut diare katanya haha...
View lembah dan anak-anak bermain di sawah
Kuburan di tebing
Batu Menhir tua
Mengamati Ibu Toraja yang sedang memasak wader in bamboo :-)
Ikan wader dan sayur batang pohon pisang, yang di bakar di dalam bambu

The Trekker :-)
- Kalo ke Toraja dengan budget nge-pas, menginaplah di Wisma Maria: murah, bersih dan yang paling saya suka adalah homemade bread nya. Roti tawar susu yang terenak yang pernah saya makan, disajikan hangat-hangat pada saat sarapan bersama kopi Toraja yang nendang. Wisma ini ternyata juga pilihan para backpacker asing, yang direkomendasi-kan oleh guide book luar karena terletak strategis di Rantepao, Toraja barat.
Breakfast di Wisma Maria

Bentor "becak motor" di Rantepao, Toraja
- Pengalaman yang engga bisa saya lupakan di penginapan ini, pada saat saya mandi tiba-tiba pegawai wisma nyelonong masuk ke kamar mandi sambil membawa sikat wc..... untungnya saya membelakangi pintu. Kami berdua teriak bebarengan karena kaget, seketika pegawai kecil itu lari dan meminta maaf berulang ulang... ya.. ya saya mungkin lupa bersenandung dan mengunci pintu wkwkwkwk....
Rumah Tongkonan, rumah adat Toraja

Tinimbayo Viewpoint

Sawah berundak di lereng-lereng lembah
Pssstttt... cute yang mana yaaa... ;-p
 to be continued......

9 Sep 2013

Beautiful France & Hot Muscat

Di Perancis

- Escargot, yup sering yah dengar nama itu. Makanan terkenal dari Perancis yang ternyata adalah bekicot, keong atau tutut kalo di Jawa Barat haha.... Kalo di Bogor 1 porsi oseng tutut cuman 5000 rupiah saja, namun kalo di Perancis si tutut menjadi makanan eksklusif lho. Mungkin karena namanya yang menarik saya berani mencobanya (padahal nama menu nya dalam bahasa Perancis yang saya engga ngeh ;-p). Dasar orang Perancis pandai memasak, bekicot dimasak dengan bawang dan butter aja rasanya so yummm, enak dan gurih.
Aneka resep nya bisa di explore di http://www.yummly.com/recipes/snail-no-shell
Classic Escargot cook, dengan butter, bawang putih dan seledri

- Versailles, istana super megah dengan 700 kamar, dimana Marie Antoinette pernah menjadi Ratu nya, ternyata pada saat di dirikan dulu tidak di rancang kan toilet. Karena pada jaman itu para raja atau bangsawan masih menggunakan pispot di ruang mandi mereka. Jika sang bangsawan sedang berkeliling istana yang super luas itu dan tiba-tiba kebelet pipis, pelayan telah siap sedia dengan pispot dan lap..... mereka bisa saja pipis di ruang duduk, koridor istana atau di manapun jadi......yaaiiy.
Bangunan utama istana Versailles
Salah satu sudut istana Versailles, dengan latar lukisan Marie Antoinette and her children
- Saya benar-benar kagum dengan Perancis, negeri yang sangat indah dengan alam dan budaya yang amazing, juga penuh dengan seniman hebat. Mereka menjaga betul warisan sejarah, either kuno dari sebelum jaman revolusi, kuno dari tahun 40-an atau pada saat ini. Salah satu budaya itu seperti yang saya temui di salah satu stasiun kereta bawah tanah di Paris, perpaduan kuno tapi modern.
Lenny Karvitz konser baliho di tembok salah satu stasiun bawah tanah Paris
One of the best underground station in the world

 - Loire Valley, lembah indah yang terletak di north central France ini di tetapkan sebagai world heritage site oleh UNESCO di tahun 2000, the committee said that the Loire Valley is: "an exceptional cultural landscape, of great beauty, comprised of historic cities and villages, great architectural monuments - the Châteaux - and lands that have been cultivated and shaped by centuries of interaction between local populations and their physical environment, in particular the Loire itself." * (*http://en.wikipedia.org/wiki/Loire_Valley) so wooww deh....
Terkenal akan kota-kota bersejarah nya dengan kastil yang fabulous, arsitektur dari abad ke 10, kebun anggur dan kebun bunga matahari. Terdapat ratusan kastil besar dan kecil tersebar di Loire Valley. Lembah ini di juluki pula sebagai "Garden of France" karena sebagian besar anggur Perancis di hasilkan dari lembah ini. Suhu tertinggi terjadi di bulan July yaitu 24 *C dan terendah pada bulan December yaitu 2*C.
River valley di sepanjang Loire Valley
Estate of Chambord (Chateu de Chambord), kastil berburu king Francis I
Chateu Cheverny, castle inspiration for Marlingspike hall Captain Haddock of Tintin
Chateau de Chenonceau, another beautiful castle at Loire Valley yang di bangun di atas sungai

- Pada saat saya berkesempatan mengunjungi Loire Valley, saya dan teman saya memutuskan menginap di guest house pedesaan Perancis yang di bangun tahun1760. Pengelola dan pemilik tempat itu adalah lelaki Perancis paruh baya Mr. Frederic Thery, yang dulunya berprofesi sebagai chef. Setelah retired Mr. Thery mengelola bisnis penginapan keluarga ini, and he is, juru masak yang handal, setiap masakan yang di sajikan nya walau sederhana tapi taste nya enak sekali.
Chateu de Nanteuil, guest house classic di Loire valley
Guest House Chateau de Nanteuil
Seperti kebanyakan orang Perancis Mr. Thery senang sekali mengobrol, entah itu talking about wine, cuaca atau masakan. Walau sama-sama mengobrol dalam bahasa Perancis, teman saya kadang tidak mengerti apa yang Mr. Thery suarakan, kata teman saya logat nya seperti dengungan lebah dalam botol hahaha... karena memang wilayah Loire Valley terkenal as the cradle of the French language... bahasa Perancis dengan logat kental yang mendayu.

Halaman belakang guest house
Salah satu kamar di Chateau de Nanteuil
 - Pada saat-saat breakfast dan dinner di guest house Mr. Thery, adalah saat bersosialisasi antara tamu, karena meja makan nya hanya ada satu memanjang. Kita saling bertegur sapa dan chat ringan tentang kemana kita akan pergi hari itu dan tempat-tempat yang sudah kita kunjungi.
Waktu itu hanya saya tamu yang bertampang Asia, ada yang berasal dari Amerika, Jerman, dan Lithuania (negara kecil di Eropa utara). Saya termasuk tamu pemalu, yang ketika di tanya asal saya, saya hanya menjawab Indonesia.. hehehe.
Ternyata tamu dari Lithuania antusias mendengar nama Indonesia, karena dia pernah di tugaskan sebagai duta besar sementara di Jakarta. Mr. Dubes malah cerita banyak tentang Bandung dan Jogja namun sayang belum pernah ke Bali :-)
Karena istri dan anaknya belum pernah ke Indonesia, then he asked me untuk bercerita tentang Indonesia secara keseluruhan... weleeeehhh I should study more biar ga malu2in negeri ku tercinta ini ;-)
Berhubung sang istri former ambassador itu sedang mengadakan pameran lukisan di guest house itu, saya banyak menceritakan tentang Ubud yang terkenal sebagai pusat seniman di Bali.


Dining room guest house, dimana para tamu ber-sosialisasi pada saat breakfast dan dinner

Chef Frederic Thery muda (tengah), pengelola guest house
Di Musca, Oman

- Muscat ibukota dari Oman. Untuk ukuran ibukota negara Muscat terbilang lengang (jika di banding kan dengan Surabaya, apalagi Jakarta). Namun negara yang kaya akan minyak ini sedang mempercantik diri dengan fasilitas public seperti jalan dan taman. Sebelum saya tiba disana yang saya bayangkan adalah kota di gurun pasir yang gersang.
Namun di luar dugaan, kota Muscat modern bagai oasis di gurun. Jalan highway memanjang ke segala penjuru, di setiap round about mata kita di manjakan taman bunga warna warni, tidak ada kesan gurun samasekali. Pemerintah memanfaatkan hasil dari minyak untuk membangun besar-besaran kota Muscat agar berubah menjadi Oasis di tengah gurun.
Pembangunan massive ini mendatangkan banyak tenaga kerja dari luar. Dari sekitar 3 juta penduduk Oman, 800 ribu nya adalah pendatang dari berbagai negara seperti India, Pakistan, Bangladesh dan Philipina.
Shangri-La Barr Al-Jissah gate at distance
High way menuju luar kota Muscat, gurun dan gunung batu

- Yang sangat susah di jumpai di Muscat adalah public transport. Hampir kebanyakan penduduk memiliki mobil pribadi. Itupun bukan mobil sembarangan, Porsche, Ferrari, Audi, Lexus bertebaran di jalan raya. Sedangkan mobil "biasa" nya adalah KIA keluaran terbaru. ck...ck...ck...
Taxi di Muscat di miliki perorangan, bukan company. Jadi kalo memerlukan taxi harus keep nomor handphone sang empunya mobil. Taxi hanya ngetem di tempat-tempat tertentu seperti Bandara, Mall dan tempat-tempat wisata. Untuk negara penghasil minyak tarif taxi di Muscat terbilang mahalll, namun masih bisa di nego... ealah kok kayak ojek yah hehehe...
Sedangkan public transport yang lain adalah minivan dengan jam-jam khusus. Minivan nya bersih, seperti mobil wisatawan kalo di Indo. Tapi disana kebanyakan penumpang nya adalah lelaki. Untuk wanita di sediakan ladies coach tersendiri.

Lalu lintas padat saat menjelang malam
- Memiliki suhu ekstrim laiknya negara gurun. Suhu tertinggi terjadi antara Mei - July, yang bisa mencapai 50*C pada siang hari dan drop to 25*C di malam hari nya. Pantesan selama di Muscat saya sering senewen gara-gara cuaca... jadi gampang sakit hehe
 
- Karena suhu yang panas, selama musim panas orang memilih waktu sore menjelang malam untuk keluar rumah. Jalanan sangat lengang di siang hari. Saya kira pasti mobil-mobil yang di import oleh Muscat harus memiliki ban karet khusus yang tahan panas :)
Sunset at Muscat city

-Muscat terletak memanjang di pinggiran gulf of Oman, karena nya memiliki pantai yang indah. Daya tarik yang lain adalah budaya, alam gurun, daerah oasis dan wadi (bendungan / waduk luas, yang hanya terisi air pada musim hujan)
Oman Dive Centre (ODC) beach, when Desert meets Ocean
Lazy day at ODC beach club
Hello, do I look like in the desert country?? hehe...
Bukit di gurun yang kaya akan jenis dan warna bebatuan
Small river banks di tengah gurun batu, dimana ada air disitu ada rumah penduduk dan kebun kurma
Salah satu oasis di tengah gurun batu
to be continued.....